Perjalanan
dari Bagan menuju Yangon ditempuh dalam waktu ± 9 Jam. Bus JJ express business
class dengan seat 2-2 yang kami tumpangi mulai meninggalkan Bagan sekitar
pukul 07.00 pm, bus nya nyaman, ber-AC, ada tv nya, ada tempat karoke nya, ada kolam renang nya (ngarep!) tapi, sayang steker buat charger gak ada jadi harus kedepan supir dulu baru bisa charge hp. Didalam
bus ini juga terdapat pramugari & pramugara. Seperti biasa bus berhenti
sekitar 30 menit untuk istirahat supir (lupa lagi nama rest area nya apa) karena, sebagian penumpang memilih tetap stay pules didalem bus, termasuk gue.
#NgantukBingit
|
didalem Bus JJ express yang unch |
|
dapet anduk, eh selimut *yg penting baru & ga bau apeuk. haha |
Sabtu, 11 Maret 2017 pukul 05.00
am kita berhenti di terminal kecil sebelum masuk ke Yangon City, setelah itu
sang pramugara bus meminta para penumpang yang penginapannya berada di Downtown
Area agar berpindah ke bus lain yang juga disediakan oleh JJ express. 30 menit kemudian
bus berhenti di perempatan jalan dekat Downtown Area. Gue dan zulvah turun dari
bus dan kebetulan ada banyak taxi yang langsung menawarkan menuju hostel dengan
harga Kyat 3.000, 21 Hostel & cafe yang beralamat di Bo Ywe Road No. 21 La
Tha Township, Downtown, Yangon. Sebelumnya gue udah pesan via Booking.com dengan
harga USD 12 / Kyat 16.300, hostelnya recommended
tempat tidurnya private minimalis berbentuk capsul ada tv nya dan dibawah
hostelnya juga ada cafe.
|
dilantai bawah hostelnya ada cafe & bisa baca buku-buku |
Kami berdua sampai di Hostel ± jam
05.40 am sewaktu kami datang penjaga hostel baru banget bangun tidur setelah
kita ketuk pintu hostelnya. Dengan muka setengah sadar mas-mas penjaga hostel
ini menyambut ramah serta mempersilahkan kita berdua duduk. Gak berapa lama kita
langsung memesan kopi susu khas Myanmar dan cake yang kebetulan juga dijual di
cafe ini. Pukul 06.30 am bule-bule para penghuni hostel sudah mulai turun untuk
breakfast, yang lucu nya si bule-bule
ini nanya “Cuma ini doang breakfast nya?
. emang sih gue liat udah disedian kopi, teh dan pisang dimeja. Terus si
mas-mas penjaga hostelnya jawab “oh, iya saya lupa ada lagi di dapur” baru deh dia
ambil roti, telur dan selai, wkakaka. Mas-mas bangun mas. kalo di Indonesia jam
segini kita mah udah sarapan nasi uduk loh.
|
Penampakan kamarnya, minimalis |
Jam 08.00 am gue dan zulvah baru
akan memulai explore Yangon. Sebelumnya
kita cari dulu taxi di ujung gang. Setelah nego dengan beberapa kang taxi
akhirnya ada kang taxi yang mau angkut kita ke beberapa tempat wisata yang
sudah kita list, sepakat dengan harga
Kyat 20.000,-. Supir taxi nya gak bisa bahasa inggris, jadi kita komunikasi
sama dia via bahasa kolbu #uhuek. Jalanan utama Yangon pagi itu sudah terlihat
padat dan ramai, rata-rata jalanan utama disini menganut sistem one way, jadi kalo kelewat sedikit aja lu bakalan muter jauh sampe ke lampu merah Cibitung #eeh. Jalanan disini juga didominasi
oleh mobil, taxi, dan bus karena, motor katanya
masih sangat dibatasi jumlahnya sama pemerintah.
|
hati-hati banyak burung nangkring disini #hati-hatiZonk |
|
tuhkan mobil semuaa..... |
Tempat
pertama yang kita datangi adalah Sule Pagoda tiket masuknya + penitipan sendal
Kyat 3.000.- Sule Pagoda ini merupakan salah satu pagoda yang sangat disucikan
oleh warga Myanmar. Setelah itu kami menuju Maha Bandula Park yang berada
tepat disebrang Sule Pagoda. Maha Bandula Park merupakan taman yang berada
tepat dipusat kota Yangon, disekitar area taman ini dikelilingi oleh bangunan-bangunan
seperti gedung pemerintahan, gereja, bank dan masjid. Di kawasan Downtown ini
juga terdapat beberapa masjid dan banyak ibu-ibu berhijab serta bapak-bapak berpeci
yang lalu lalang. Sepertinya gue melihat banyak umat muslim disini dibandingkan
dengan kota-kota lain yang gue datangi kemarin di Myanmar. Dan bagi lu para traveler manjah, kalo gak kuat lebih baik kesini bawa kaca mata hitam aja karena sepanjang jalan banyak terdapat bercak-bercak merah bekas warga yang nyirih... *mohon bersabar ini Yangon....
|
berdo'a sesuai hari kelahiran |
|
blue sky |
|
gedung depan maha bandula park |
|
ciee... pacaran di taman |
|
nungguin opo mbak? wkaka pisss... at Maha Bandula street |
|
monasnya Yangon at Maha Bandula Park |
Selanjutnya supir taxi
mengantarkan kita ke Kandawgyi Lake, lokasinya ± 3km dari Maha Bandula park. Tiket
masuknya hanya Kyat 300, yang menarik dari Kandawgyi Lake adalah sebuah
restoran yang bebentuk perahu naga emas besar yang ada dipinggir danau. Hmm,.
Mungkin akan lebih ala-ala kalo kita dateng kesini saat malam hari ya,
jadi keliatan lebih Unch.. deh.
|
nampak seperti danau di Depok? |
|
Laah..., iki baru danau kandawgyi |
|
kursi kesendirian? #eaaa zzzz |
Hari makin terik sekitar pukul
11.00 am udah puas foto-foto sampe gesengg, terjadilah tragedi kang taxi ini bilang gak
bisa mengantarkan kita ke-dua lokasi lagi yaitu Shwedagon pagoda (pagoda
terbesar di Myanmar) dan ke Kantor kedubes RI di Yangon (niat Cuma mau numpang
foto didepan kedubes-pun pupus -__-") karena, dia bilang jalan menuju kesana macett. Zulvah yang mencoba
bernegosiasi sama kang taxi dengan dibantu para petugas tiket Kandawgyi, tapi
kang taxi nya bilang kalau mau kesini harus nambah biaya lagi menjadi total
kyat 40.000,- haha dafuq. Akhirnya, setelah zulvah kzl dan eteb sama kang taxi,
tetep kita bayar Kyat 20.000 dan kita bilang gak usah dianter ke-dua tempat
tadi, tapi diganti ke Rangoon Tea House dan Terakhir ke Bogyoke Aung San
Market. Sebelum sampe ke Rangoon Tea House yang beralamat di Ground Floor 77-79
Pansodan Road, Lower Middle Block, Yangon. Kita sempet nyasar juga ke tempat
makan yang ada dipinggir jetty, makin kzl aja udah zulvah sama kang taxi
nya. But, setelah sampe di Rangoon Tea House cukup mengobati ke-kzl-an kita
sama kang taxi tadi. Tempatnya very
recommended, yang pasti adem, bersih, free wi fii, hitz dan kekinian.
|
Fix! jadi anak G4oL Yangon... |
|
yes, makanannya bisa diterima sama lidah katrok gue... |
Next Stop, ke Bogyoke Aung
San Market pasar tertua dan terbesar di Yangon. Pertama masuk ke pasar ini, ya
Ampunnn... isinya mulai dari batu permata berharga sampe batu akik. Gue yang Lemah dengan bebatuan eh, batu-batuan sampe geleng-geleng kepala pengin borong semuaa...!
untung ada zulvah yang mengingatkan kalo gue udah beli banyak gelang batu di
Mandalay kemaren dan ingat duit lu juga menipis. Harga gelang batu rata-rata
dibandrol Kyat 1.000 – Kyat 1.500,- untuk jenis yang biasa. Kalau sarung atau
longyi dibandrol Kyat 5.000 – kyat 6.000,- untuk jenis yang standart. Jika,
kita ng-borong bisa dapat harga lebih murah lagi. Pedagang di Myanmar ini baik
& sopan kok terus gak suka maksa kayak pedagang-pedagang di Vietnam or Kamboja,
rata-rata harga yang mereka patok sama dengan didaerah lain jadi, gak ada
istilah dimahal-mahalin. Disini juga banyak kios yang menjual kaos, magnet kulkas dan souvenir
lainnya.
|
gelang-gelang yang gue beli, tapi pengin beli terus dan terus tiap liat lapak sebelah |
|
sudut downtown banyak pedagang dan mobil parkir, karena ga punya tempat parkiran mobil |
|
car everywhere |
|
rumit kek kehidupan ini #tsahh |
Belanja di Bogyoke selesai dan
kita keluar pasar ini untuk mencari Taxi sekalian anter zulvah ke Bandara
karena, dia pulang lebih awal sehari dari gue. Ongkos taxi ke bandara adalah
Kyat 10.000,- well, jangan mau kalo ada kang taxi yang mematok harga lebih, kalo
bisa tawar harga nya jadi Kyat 8.000,- #SaveOngkos. Diluar Bogyoke ini
sebenarnya sudah banyak mangkal kang taxi, tapi setelah nego ke-beberapa kang taxi mereka mematok harga Kyat 12.000,- . Tetiba,
langsung ada kang taxi perawakannya agak muda nyamperin kita dan setuju, kita
pun langsung masuk ke taxi nya. Sampe pas kita udah didalem taxi nya mau jalan,
ada kang taxi yang tadi nawarin kita marah ke dia, Haha #hempaskan .
Sebelum drop off zulvah ke bandara kita minta
diantarkan ke hostel tempat gue nginep. Diperjalanan gue & zulvah yakin
kalo dari perawakannya supir taxi ini seorang muslim dan ternyata bener mungkin
karena liat zulvah berhijab juga ya, dia langsung mau angkut kita berdua,
Alhamdulillah. Sayang dia gak bisa bahasa inggris jadi, kalo kita tanya cuma senyum-senyum
aja or jawab salam. Gak beberapa lama
dia menelpon seseorang yang bisa bahasa melayu, kang taxi ini lalu kasih hp nya
ke kita untuk bicara, kita lagi disambungin sama sodara dia yang lagi kerja di
Malaysia (cakap-cakap sikit kitorang dengan pak cik). Gue juga minta ke kang
taxi ini untuk pick up jam 05.30 am
di hostel untuk ke Bandara, dia pun kasih no. Hp nya 094-56357420 (tapi gue lupa
gak kenalan, hehe). Keesokan harinya Minggu, 12 Maret 2017 gue minta bantuan
petugas hostel untuk menghubungi kang taxi ini, dan akhirnya gue diantarkan sampai
ke Bandara. See you next time yak, Myanmar.
|
Yangon international airport |
|
Bye bye.... |
-KYEI ZU TIN BA DE! MYANMAR-
cheers, semoga ceritanya berkah~
atiggg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar