Sabtu, 22 April 2017

Keliling YANGON - Myanmar seharian

      Perjalanan dari Bagan menuju Yangon ditempuh dalam waktu ± 9 Jam. Bus JJ express  business class dengan seat 2-2 yang kami tumpangi mulai meninggalkan Bagan sekitar pukul 07.00 pm, bus nya nyaman, ber-AC, ada tv nya, ada tempat karoke nya, ada kolam renang nya (ngarep!) tapi, sayang steker buat charger gak ada jadi harus kedepan supir dulu baru bisa charge hp. Didalam bus ini juga terdapat pramugari & pramugara. Seperti biasa bus berhenti sekitar 30 menit untuk istirahat supir (lupa lagi nama rest area nya apa) karena, sebagian penumpang memilih tetap stay pules didalem bus, termasuk gue. #NgantukBingit 

didalem Bus JJ express yang unch
dapet anduk, eh selimut *yg penting baru & ga bau apeuk. haha


Sabtu, 11 Maret 2017 pukul 05.00 am kita berhenti di terminal kecil sebelum masuk ke Yangon City, setelah itu sang pramugara bus meminta para penumpang yang penginapannya berada di Downtown Area agar berpindah ke bus lain yang juga disediakan oleh JJ express. 30 menit kemudian bus berhenti di perempatan jalan dekat Downtown Area. Gue dan zulvah turun dari bus dan kebetulan ada banyak taxi yang langsung menawarkan menuju hostel dengan harga Kyat 3.000, 21 Hostel & cafe yang beralamat di Bo Ywe Road No. 21 La Tha Township, Downtown, Yangon. Sebelumnya gue udah pesan via Booking.com dengan harga USD 12 / Kyat 16.300, hostelnya recommended tempat tidurnya private minimalis berbentuk capsul ada tv nya dan dibawah hostelnya juga ada cafe.

dilantai bawah hostelnya ada cafe & bisa baca buku-buku


Kami berdua sampai di Hostel ± jam 05.40 am sewaktu kami datang penjaga hostel baru banget bangun tidur setelah kita ketuk pintu hostelnya. Dengan muka setengah sadar mas-mas penjaga hostel ini menyambut ramah serta mempersilahkan kita berdua duduk. Gak berapa lama kita langsung memesan kopi susu khas Myanmar dan cake yang kebetulan juga dijual di cafe ini. Pukul 06.30 am bule-bule para penghuni hostel sudah mulai turun untuk breakfast, yang lucu nya si bule-bule ini nanya “Cuma ini doang breakfast nya? . emang sih gue liat udah disedian kopi, teh dan pisang dimeja. Terus si mas-mas penjaga hostelnya jawab “oh, iya saya lupa ada lagi di dapur” baru deh dia ambil roti, telur dan selai, wkakaka. Mas-mas bangun mas. kalo di Indonesia jam segini kita mah udah sarapan nasi uduk loh.


Penampakan kamarnya, minimalis
Jam 08.00 am gue dan zulvah baru akan memulai explore Yangon. Sebelumnya kita cari dulu taxi di ujung gang. Setelah nego dengan beberapa kang taxi akhirnya ada kang taxi yang mau angkut kita ke beberapa tempat wisata yang sudah kita list, sepakat dengan harga Kyat 20.000,-. Supir taxi nya gak bisa bahasa inggris, jadi kita komunikasi sama dia via bahasa kolbu #uhuek. Jalanan utama Yangon pagi itu sudah terlihat padat dan ramai, rata-rata jalanan utama disini menganut sistem one way, jadi kalo kelewat sedikit aja lu bakalan muter jauh sampe ke lampu merah Cibitung #eeh. Jalanan disini juga didominasi oleh  mobil, taxi, dan bus karena, motor katanya masih sangat dibatasi jumlahnya sama pemerintah.

hati-hati banyak burung nangkring disini #hati-hatiZonk
tuhkan mobil semuaa.....

Tempat pertama yang kita datangi adalah Sule Pagoda tiket masuknya + penitipan sendal Kyat 3.000.- Sule Pagoda ini merupakan salah satu pagoda yang sangat disucikan oleh warga Myanmar. Setelah itu kami menuju Maha Bandula Park yang berada tepat disebrang Sule Pagoda. Maha Bandula Park merupakan taman yang berada tepat dipusat kota Yangon, disekitar area  taman ini dikelilingi oleh bangunan-bangunan seperti gedung pemerintahan, gereja, bank dan masjid. Di kawasan Downtown ini juga terdapat beberapa masjid dan banyak ibu-ibu berhijab serta bapak-bapak berpeci yang lalu lalang. Sepertinya gue melihat banyak umat muslim disini dibandingkan dengan kota-kota lain yang gue datangi kemarin di Myanmar. Dan bagi lu para traveler manjah, kalo gak kuat lebih baik kesini bawa kaca mata hitam aja karena sepanjang jalan banyak terdapat bercak-bercak merah bekas warga yang nyirih... *mohon bersabar ini Yangon....


berdo'a sesuai hari kelahiran
blue sky
gedung depan maha bandula park
ciee... pacaran di taman
nungguin opo mbak? wkaka pisss... at Maha Bandula street
monasnya Yangon at Maha Bandula Park


Selanjutnya supir taxi mengantarkan kita ke Kandawgyi Lake, lokasinya ± 3km dari Maha Bandula park. Tiket masuknya hanya Kyat 300, yang menarik dari Kandawgyi Lake adalah sebuah restoran yang bebentuk perahu naga emas besar yang ada dipinggir danau. Hmm,. Mungkin akan lebih ala-ala kalo kita dateng kesini saat malam hari ya, jadi keliatan lebih Unch.. deh. 

nampak seperti danau di Depok?
Laah..., iki baru danau kandawgyi 
kursi kesendirian? #eaaa zzzz

Hari makin terik sekitar pukul 11.00 am udah puas foto-foto sampe gesengg, terjadilah tragedi kang taxi ini bilang gak bisa mengantarkan kita ke-dua lokasi lagi yaitu Shwedagon pagoda (pagoda terbesar di Myanmar) dan ke Kantor kedubes RI di Yangon (niat Cuma mau numpang foto didepan kedubes-pun pupus -__-") karena, dia bilang jalan menuju kesana macett. Zulvah yang mencoba bernegosiasi sama kang taxi dengan dibantu para petugas tiket Kandawgyi, tapi kang taxi nya bilang kalau mau kesini harus nambah biaya lagi menjadi total kyat 40.000,- haha dafuq. Akhirnya, setelah zulvah kzl dan eteb sama kang taxi, tetep kita bayar Kyat 20.000 dan kita bilang gak usah dianter ke-dua tempat tadi, tapi diganti ke Rangoon Tea House dan Terakhir ke Bogyoke Aung San Market. Sebelum sampe ke Rangoon Tea House yang beralamat di Ground Floor 77-79 Pansodan Road, Lower Middle Block, Yangon. Kita sempet nyasar juga ke tempat makan yang ada dipinggir jetty, makin kzl aja udah zulvah sama kang taxi nya. But, setelah sampe di Rangoon Tea House cukup mengobati ke-kzl-an kita sama kang taxi tadi. Tempatnya very recommended, yang pasti adem, bersih, free wi fii, hitz dan kekinian. 

Fix! jadi anak G4oL Yangon...
yes, makanannya bisa diterima sama lidah katrok gue...

Next Stop, ke Bogyoke Aung San Market pasar tertua dan terbesar di Yangon. Pertama masuk ke pasar ini, ya Ampunnn... isinya mulai dari batu permata berharga sampe batu akik. Gue yang Lemah dengan bebatuan eh, batu-batuan sampe geleng-geleng kepala pengin borong semuaa...! untung ada zulvah yang mengingatkan kalo gue udah beli banyak gelang batu di Mandalay kemaren dan ingat duit lu juga menipis. Harga gelang batu rata-rata dibandrol Kyat 1.000 – Kyat 1.500,- untuk jenis yang biasa. Kalau sarung atau longyi dibandrol Kyat 5.000 – kyat 6.000,- untuk jenis yang standart. Jika, kita ng-borong bisa dapat harga lebih murah lagi. Pedagang di Myanmar ini baik & sopan kok terus gak suka maksa kayak pedagang-pedagang di Vietnam or Kamboja, rata-rata harga yang mereka patok sama dengan didaerah lain jadi, gak ada istilah dimahal-mahalin. Disini juga banyak kios yang menjual kaos, magnet kulkas dan souvenir lainnya.

gelang-gelang yang gue beli, tapi pengin beli terus dan terus tiap liat lapak sebelah 
sudut downtown banyak pedagang dan mobil parkir, karena ga punya tempat parkiran mobil
car everywhere
rumit kek kehidupan ini #tsahh

Belanja di Bogyoke selesai dan kita keluar pasar ini untuk mencari Taxi sekalian anter zulvah ke Bandara karena, dia pulang lebih awal sehari dari gue. Ongkos taxi ke bandara adalah Kyat 10.000,- well, jangan mau kalo ada kang taxi yang mematok harga lebih, kalo bisa tawar harga nya jadi Kyat 8.000,- #SaveOngkos. Diluar Bogyoke ini sebenarnya sudah banyak mangkal kang taxi, tapi setelah nego ke-beberapa kang taxi mereka mematok harga Kyat 12.000,- . Tetiba, langsung ada kang taxi perawakannya agak muda nyamperin kita dan setuju, kita pun langsung masuk ke taxi nya. Sampe pas kita udah didalem taxi nya mau jalan, ada kang taxi yang tadi nawarin kita marah ke dia, Haha #hempaskan . 
           Sebelum drop off zulvah ke bandara kita minta diantarkan ke hostel tempat gue nginep. Diperjalanan gue & zulvah yakin kalo dari perawakannya supir taxi ini seorang muslim dan ternyata bener mungkin karena liat zulvah berhijab juga ya, dia langsung mau angkut kita berdua, Alhamdulillah. Sayang dia gak bisa bahasa inggris jadi, kalo kita tanya cuma senyum-senyum aja or jawab salam. Gak beberapa lama dia menelpon seseorang yang bisa bahasa melayu, kang taxi ini lalu kasih hp nya ke kita untuk bicara, kita lagi disambungin sama sodara dia yang lagi kerja di Malaysia (cakap-cakap sikit kitorang dengan pak cik). Gue juga minta ke kang taxi ini untuk pick up jam 05.30 am di hostel untuk ke Bandara, dia pun kasih no. Hp nya 094-56357420 (tapi gue lupa gak kenalan, hehe). Keesokan harinya Minggu, 12 Maret 2017 gue minta bantuan petugas hostel untuk menghubungi kang taxi ini, dan akhirnya gue diantarkan sampai ke Bandara. See you next time yak, Myanmar.

Yangon international airport
Bye bye....

-KYEI ZU TIN BA DE! MYANMAR-


cheers, semoga ceritanya berkah~
atiggg


Tidak ada komentar:

Posting Komentar