Selasa, 28 Maret 2017

Keliling Ho Chi Minh City (Saigon)




Jum'at, 11 Maret 2016 jam 05.00 am, kita sudah siap-siap untuk packing dan bersiap meninggalkan Siem Reap Cambodia melanjutkan perjalanan menuju Ho Chi Minh City Vietnam. Setelah semua nya beres sekitar jam 07.00 am semua bersiap check out dan breakfast. Saat breakfast ini adalah waktu yang tepat untuk membungkus-bungkus makanan buat bekal dijalan nanti menuju Vietnam selama ± 12 JAM!!! *abaikan orang-orang dihotel yg pada ngeliatin, haha. But, bungkusnya roti dan pisang aja lho yah. Setelah urusan bungkus membungkus selesai. Bus yang akan kami naiki menuju Vietnam berangkat jam 07.30 am, sebelumnya kita dijemput dulu untuk menuju pull bus “Mekong Express/ USD 13” pakai VAN gratisss!!! 

di bus dikasih roti 2pcs dan air mineral 1 botol kecil. #mayan 
          Kira-kira  2 bulan sebelum keberangkatan ke Kamboja & Vietnam gw baru pelajari peta Kamboja dan Amsyong nya ternyata jalur kalo mau lanjut ke HCMC dari Siem Reap itu salah, Siem Reap itu deketnya sama border Thailand (Poipet). Dan alhasil kita musti balik lagi ke Phnom Penh!!!! *Ciee balik lagi ke Phnom Penh.... jalur yang seharusnya begini:

  1. JKT - KL – Phnom Penh – Siem Reap – Bangkok –KL – JKT
  2. JKT – KL – Siem Reap – Phnom Penh – Ho Chi Minh City – KL – JKT
         Pertama naik bus passport kita diminta oleh pramugari katanya supaya memudahkan kita saat melewati border Kamboja - Vietnam nanti. Jam 10 am kita sampai diperhentian pertama nama tempatnya “Krong Stueng Saen – Kampong Thom Province” disini ada restoran dan pedagang kaki lima, sempet beli mangga yang dijual oleh pedagang kaki lima disini, sekilas liat ibu-ibu dan mbak-mbak yang dagang disini kok kasian ya, jadi beli tuh dagangan ibu-ibu sekalian mau foto serangga-serangga goreng yang dia jual, hehe *ada udang dibalik bakwan*. Soalnya kan kalo di night market kemarin kalo mau foto serangga goreng harus bayar dan gw ogah buat makannya. Setelah beli mangga dan minta izin buat taken foto dagangannya pake HP. Gak lama setelah itu ibu-ibu dan anaknya itu ngeluarin hp dan dia pake iPhone 6 *eHeemm #keselek mangga.... Pake IPHONE 6 DIA* yah wajar sih disini kan jual beli pake uangnya Dollar Amerika. *kok kzl ya*.
Bus nya gak terlalu bagus sih. Masih bagusan sleeper bus giant ibis . Tapi, Full music *ini sih yg penting meski ga ngerti lagu nya, nikmatin aja 

dari jauh terlihat mengiurkan ya serangga gorengnya...
kecoak dan jangkrik goreng krispii... 
Ibu-Ibu penjual yang hp nya ternyata iPhone 6, bu ajak saya jualan buk...
             Jam 01.30 PM kita sampai Pull Bus Phnom Penh *baru aja move on malah balik lagi kesini* dan istirahat sekitar 30 menit, setelah itu melanjutkan perjalanan. View sepanjang perjalanan seperti mudik ke daerah Sumatera, hehe. Banyak rumah-rumah penduduk pedesaan Kamboja yang berbentuk panggung dan tanah-tanahnya sedang tandus karena sedang dilanda musim kemarau yg sangat panjang.          
           Akhirnya sampe di perbatasan Kamboja “Bavet” jam 05.30 pm, begitu sampe sini udah kayak antrean di tanjung priok transformers alias kontainer,,. Puanjang bangettt. Haduh, kepikiran sampe HCMC subuh nih kayaknya -__- “ . Diperbatesan sini kanan kiri nya sepanjang jalan adalah Casino-Casino Mewah dengan lampu-lampu yang gemerlap. Tapi, kok gw liatnya aneh ya, motor dan mobil-mobil yang parkir paling Cuma beberapa biji, gak rame gitu.. sepii... kriiik-kriiik..  masih rame’an warkop indonesia yg sedia togel x ya #ZzzzZZ sumpeh kontras.

di batas Kamboja dan Vietnam yg syahdu *banyak sampah -__-
            Ternyata antrean mobil kontainer cepet dan kita sudah masuk di imigrasi kamboja, kantor imigrasi di perbatasan ini mirip kayak terminal kalo gw bilang mah. Kita Cuma disuruh turun terus ambil passport yang udah di cap sama petugas imigrasi yang sebelumnya tuh passport udah dianterin sama pramugari bus, keren dan canggih ya.

            Setelah urusan imigrasi kamboja selesai dengan cepatnya, kita naik bus lagi buat masuk ke wilayah negara Vietnam yang dari imigrasi Kamboja cuma tinggal bersin juga sampe *wong sebelahan Cuma dibatesin separator semen aja... hihi*. Sampe di imigrasi Vietnam (Moc Bai) kita disuruh turun lagi, kali ini kita disuruh bawa semua barang bawaan kita ke kantor imigrasi... kantor imigrasinya lumayan bagus lah dari kamboja. Tapi sepi, cuma bus rombongan kita aja yang diperiksa. Antre dan masukin semua tas  di  belt detector., kok petugasnya kayaknya liat layar biasa aja sih? dan pemeriksaannya gak ketat, jangan-jangan petugasnya lagi nonton bola lagi, bukannya liat apa yang ada didalam tas-tas kita. Hadeuuh... *Padahal ngarepin ada pemeriksaan seketat bandara Changi., wkaka 

           Lanjut perjalanan lagee... menuju HCMC dan akhirnya sampe jam 8 pm. Pertama masuk Vietnam kontras banget sama negara sebelumnya dimana disini banyak paha dan dada *haha kata anak-anak cowok sih gitu, lebih segerrr pas sampe di Vietnam... terus disepanjang jalan banyak pedagang macam angkringan tapi ini tempat nongkrong warung kopi gitu... *sempet kepikiran gw di Jogja atau HCMC nih?*

Benh Tanh Street
Makan direstoran halal (Musa Kariem) dan nuker di Money Changer deket hotel USD 1 = VND 21.000 / Disini gw merasa Lansung Tajiiirrrr

   Setelah check in di Hotel (HongKong Kaiteki) tepatnya di Kawasan Pham Ngu Lao St, Distrik 1. Lokasi hotelnya di ujung gang jadi gampang buat dicari. Tapi, di Pham Ngu Lao Street ini kawasan dugem semua, #bukanAnakDugem.... puyeng ndiri denger musik-musik kenceng.  Saran buat muslimah sebaiknya pilih tempat menginap dikawasan Nguyen An Ninh Street, lokasinya dibelakang Ben Tanh Market, disini kebanyakan pedagang bisa bahasa melayu kemudian banyak restoran halal, toko souvenir karena, banyak wisatawan dari Malaysia juga.

Salah satu hotel di kawasan Nguyen anh ninh
Penampakan. Penampakan Hotel nyaaa...
            Sabtu, 12 Maret 2016 Jam 08.00 am kita bersiap untuk mengikuti one day tour “Mekong Delta” sebenarnya ada 2 tempat yang wajib dikunjungi kalau kalian visit Ho Chi Minh City yaitu, “Mekong Delta / Chu Chi Tunnels”. Tapi, berhubung perjalanan Kamboja – Vietnam menghabiskan waktu seharian *tuir di jalan* jadi, kita harus memilih satu destinasi saja dan yang menjadi pilihan adalah Tour Mekong Delta dengan biaya VND 210.000 / USD 10 Including bus AC, Snack, Lunch, Boat, dan Mineral Water kemarin ikut paket tour dari sales@vietseatourist.vn or www.vietseatourist.com.vn . Pengin banget sih ke Chu Chi Tunnels juga disana bisa liat terowongan bekas pasukan bawah tanah vietkong yang berhasil memulangkan tentara Amerika sekitar tahun 70-an.

Sebelum naik perahu di delta mekong berhenti dulu di Vinh Trang Pagoda

Es Kopi Vietnam tanpa sianida yang enak bgt....
Foto Uncle Ho yang ada di dalam temple, Sosok Ho Chi Minh memang sangat dihormati sekali oleh masyarakat Vietnam
Salah satu dari 3 patung Budha dalam Temple. Budha Tertawa menandakan masa depan impian
smile
Setelah berhenti di Rest Area dan Pagoda, bus melanjutkan perjalanan kembali ke Delta sungai mekong. Ini di Mekong Vietnam atau sungai Musi Palembang yak?? *mirip.... Perjalanan dilanjutkan dengan naik perahu ke Turtle Island lalu, kemudian ganti perahu sampan.
Sungai mekong merupakan salah satu dari sungai terpanjang di dunia, hulu nya berada di Tibet Tiongkok, dan mengalir melintasi negara Laos, Thailand, Vietnam dan Kamboja kalah deh Kalimalang River. Disepanjang delta mekong terdapat 4 pulau besar yang diberinama yang unik menurut hewan sakti kepercayaan tionghoa, yaitu: Phoenix, Turtle, Dragon, & Unicorn. Setelah Lunch di Turtle island kita lanjut ke pulau lain (nah lupa nama pulaunya) pokoknya di pulau itu ada sentral pembuatan beragam jenis barang & makanan dari kelapa. Ada permen, lipbalm, sabun, body lotion, centong sayur, mainan, sampai obat kuat untuk lelaki agar tahan seharian… *tahan seharian mendayung x ya, hehe kan kebanyakan nelayan.
perahu-perahu yang membawa wisatawan menyusuri sungai mekong
suasana dalam boat
sungai mekong dengan airnya yg berwarna coklat
sentra pembuatan dodol & permen dari kelapa, tapi lupa nama pulau nya. *sebut saja pulau mawar -___-
mba & mas beli dagangan saya ya.... tersedia berbagai hasil olahan dari kelapa seperti lipbalm, sabun, handbody *TTD: Sales pulau dadakan
sampai di Pulau ini kita disuguhin teh dengan campuran madu dan jeruk yang endes bingit. juaraa... dan yang penting adalah free. wkakaka
Lunch di Turtle Island
Free Lunch! menu yang free ternyata contains Pork, untung bisa diganti. Tapi, sebagai gantinya adalah TAHU! Wkakaka. Mungkin sama kali ya harga tahu sama Pork di Vietnam


 Selanjutnya kita menyusuri ke anak-anak sungai yang lebih kecil dengan menggunakan sampan dan caping, satu perahu muat 5 orang termasuk warga lokal yang mendayung. Katanya jangan menyelupkan tangan kita ke sungai karena konon, Delta Mekong ini dulunya banyak buaya. Mungkin maksudnya Takutnya para wisataawan kepincut buaya darat x ya #bzzztt .
 
Pose sebelum berangkat jualan ikan asin & ikan teri.. (Loc: Kalimalang River..)
eh, Mekong River

Diatas sampan yang didayung, Kapan kita mendayung biduk kehidupan?? *Seketika Buaya dan Anaconda muncul dari balik semak-semak* 

   Sekitar jam 03-00 pm, tour berakhir dan perjalanan dilanjutkan kembali dengan bus menuju Ho Chi Minh City, gw kira Jakarta udah jadi kota lautan motor gak taunya ada yang nyainingin yaitu, HCMC. Motornya banyak banget mamen! udah gitu pada sembarangan banget kalo mau nyebrang mau di stop-in pake tangan gak mempan, sampe-sampe sering kita teriakin tuh para pengendara motor HCMC “Geloo maneeh.,. teriaak lagi sompreet,.. teriaak lagi tabraak hayati bang,.. tabraak... aja!!!” kalo nyebrang failed muluk. Duh! siapin asuransi kecelakaan ajalah kalo kesini, reuwas kaserempet weh...
  Sebelum ke Hotel mampir dulu ke Pho 2000 / Pho President, karena mantan president USA Bill Clinton pernah makan siang disini. Letak tokonya ada dilantai 2, jadi sebelum naik, kita melewati gerai coffee bean and tea leaf dulu, baru naik ke restorannya. Di tempat makan yang kali ini kita datengin memang gak ada label halalnya, jadi, wajar Cuma kita doang wajah melayu yang makan disini. Kebanyakan yang makan disini touris china, korea, dan jepang. Hehe.


Pho Mie Chicken + Ice Coffee Vietnam #termanjah

          Jam 06.30 pm, keluar lagi buat jadi anak Gaul HCMC dan ternyata malem minggow disini rame pisan euy, beda sama di Phnom Penh -___- .  kami memutuskan untuk makan malam dan berbelanja souvenir di Benh Tanh Market. Benh Tanh adalah pasar tertua di HCMC kabarnya dibangun saat masa penjajahan Perancis. Tips aja kalo ingin belanja sebaiknya jangan didalam Benh Tanh Market, lebih baik di pasar malam yang dibuka di sepanjang jalan raya samping Benh Tanh Market, karena pedagangnya rata-rata sama kayak didalem Benh Tanh nya, terus Harga lebih murah dan bisa di tawar lagi. Oiya pedagang-pedagang di Vietnam juga suka maksa, sampai narik-narik tangan, terus giliran ditawar eh, malah marah-marah sampe maki-maki pembeli *pake bahasa vietnam sih, pengalaman sendiri di maki-maki sama pedagang vietnam, wkakaka* #bzzztt .


Kantor pos di Kota Ho Chi Minh ini begitu megah, dibangun tahun 1886 oleh pembuat menara eiffel dikota Paris yaitu Gustave Eiffel. Bangunannya masih berfungsi sampe sekarang sebagai kantor pos utama HCMC. Letaknya bersebrangan dengan notre dame cathedral basilica.
Sudut Gang Benh Tanh Night Market
   
             Minggu, 13 Maret 2016 hari terakhir di HCMC sebelum pesawat take off jam 01.30 pm waktu Vietnam, pagi sekitar jam 07.00 am udah rapih dan siap check out. Lanjut city tour sampe jam 10 am sambil jalan kaki, sejarahnya Saigon dulu dijajah oleh bangsa Perancis. Arsitektur khas Eropa banyak membekas di bangunan-bangunan tua yang mereka miliki. Bukan cuma kantor pos aja, Benteng, Gedung Bank, sampai gereja pun banyak yang masih asli peninggalan bangsa Perancis dengan ornamen nya yang khas. Berikut tempat-tempat City tour singkat yang gw kunjungi:
Saigon Opera House / Municipal theater: Dibangun Dibangun pada tahun 1897 oleh arsitek Perancis Eugene Perret. Disini kalian bisa liat musik orkestra secara live dan gratis. Kemarin Gw beruntung banget bisa liat live orkestra ini pada pagi hari sekitar jam 7.30 am, banyak juga warga lokal dan asing yg duduk dan menikmati musik dari orkestra yg dipandu oleh seorang konduktor di pelataran gedung ini. Btw bisa dipesen buat konser di acara nikahan di Indonesia gak ya???
Street Food: Banh Choui Nuong (Beras ketan isi pisang terus dipanggang, disiram kuah santan)
Street Food: Banh Trang Nuong (Pizza Ala-ala)
Sarapan Indomie Goreng diSalah satu minimarket Vietnam. Duh! Andai Menemukan Jodoh semudah menemukan Indomie Goreng di Vietnam or Kamboja.. wkakakaa #ProudOfINDOMIE 
Didepan Notre dame basilica banyak yang pre-wedd.... Sebel. eehh,..*nangis dipundak penghulu...
City Hall, Uncle Ho Say hii!!
Sepertinya HCMC akan menyaingi jakarta, disini lagi dibangun MRT juga
Notre dame cathedral Basilica dibangun tahun 1880








Cheers, semoga ceritanya berkah~

atiggg

Senin, 27 Maret 2017

Keliling Siem Reap - Cambodia Seharian

         Jam menunjukkan pukul 22.30 waktu Phnom Penh, di pull Giant Ibis / bus yang mau kita tumpangi buat ke Siem Reap sudah rame sama turis bule dan warga local. Bus datang tepat waktu dan sang kondektur menyuruh kita untuk naik kedalam bus, sebelum naik kita dikasih kantung kresek dulu, untuk menyimpan sandal/sepatu. Tipe bus yang kita naiki ini adalah tipe sleeper bus, jadi kita bisa tidur sepanjang jalan beralaskan kasur *asik kan*, fasilitas didalem bus nya dikasih bantal, selimut, dan air mineral, biaya nya USD 15 (info@giantibis.com). Jumlah penumpang terbatas ya Cuma 24 bed deh kalo gak salah tipe bed 2 – 1 tingkat, kemarin sih kita pesan bus via web nya di www.giantibis.com karena takut gak kebagian tiket. Duh ! andai aja di Indonesia ada sleeper bus begini Kranji - Cibitung, Asik banget nih! .


Suasana didalem sleeper bus, ada steker juga ya. Untung kesini sama temen, jadi sebelahnya bisa milih. Lah,.. coba kalo lo cowok terus sendirian, kalo disebelah kita bule caem sih oke aja (wkaka), nah kalo kedapetan sebelahnya Bule maho gimana? , haha. Wassalam

               Perjalanan Phnom Penh menuju Siem Reap ditempuh dalam waktu 8 jam. Ada 1x perhentian sebenernya untuk penumpang sekedar makan/ke toilet, tapi berhubung pada tevaar setelah jalan-jalan setengah hari di Negara api Phnom Penh, jadi kita semua baru bangun ketika sang kondektur kasih pengumuman kalau sebentar lagi bus akan sampai di Siem Reap. Jam 06.00 am, akhirnya kita sampai Siem Reap dan seperti biasa kang tuk-tuk sudah pada ngantri buat ngangkut. Sebenernya ada sistem free pick up dari pihak hotel yang mau kita tempati, udah konfirmasi by email, tapi kok kang tuk-tuk ini gak ada yang bawa name board buat kita ya! #ZzzZzz. Dari pada wasting time dan sekalian deal sama kang tuk-tuk akhirnya kang tuk-tuk bernama “RA” (015-256-4486) yang memenangkan tender buat angkut kita, ke hotel &  keliling Angkor Wat.


Bus Giant Ibis mendarat manjah di Siem Reap

           
Deal dengan kang tuk-tuk USD 25 / USD 5 per-orang kita sewa sampe jam 4 sore. Sebenernya harga ini udah kemahalan sih, harga normal USD 20 untuk disewa seharian sampe jam 4, tapi berhubung kita over 1 orang, jadi satu tuk-tuk harusnya angkut 4 orang, nah rombongan kita 5 orang. It’s oke lah yang penting share cost nya gak lebih dari USD 5 dan yang paling penting lagi tuh tuk-tuk gak nyusrukk deh pas ngangkut kita. Hmm., karena kali ini kang tuk-tuk nya si “RA” berwajah antagonis jadi, kita-kita melewatkan foto bareng sama dia ya
 . hihihi...



Suasana pagi di Siem Reap
         Sampe di hotel “Mekong Angkor Palace” #021, Sivatha blvd, svay dangkum commune, Siem Reap (+855-6396-3636), jarak hotel dan pull bus giant ibis ternyata deket ± 4 menit. Karena check in jam 2 pm sedangkan kita sudah sampe jam 6.15 am akhirnya kita menitipkan tas, ganti baju dan bersih-bersih sebentar di toilet umum hotel. Oh iya, kita booking hotel ini 2 room, 1 room isi 3 orang untuk para cowok dan 1 room isi 2 orang untuk para cewek via Agoda.com . Kebetulan lagi ada promo, harga 1 kamar Rp 284.000, dibagi 2 / 3 orang deh, sudah termasuk breakfast. Jam 7.00 setelah alat tempur siap (sunblock, payung) langsung menuju “Angkor Wat”.
            Jarak dari hotel ke Angkor Wat ± 6 km. Pagi itu kamis, 10 maret 2016 suasana Siem Reap menurut gw lebih damai dan hidup dibanding Phnom Penh, padahal Phnom Penh adalah ibu kota Negara Kamboja. Para pekerja, lapak toko dan anak-anak sekolah mulai beraktifitas, tapi keadaannya gak se-ruwet di Phnom Penh lah pokoke, agak tertata sedikit. Sampe di gate Angkor Wat, kita turun dan satu persatu baris buat bayar USD 20 / Tiket untuk international foreign. Kan kan kelamaan di Kamboja bisa bangkrut deh, pake USD buuk... Untuk warga local kamboja sih gratis masuk sini .


suasana pagi di gate Angkor Wat
antrian di gate 

           
Yang unik di tiket Angkor Wat ini adalah ada foto kita sendiri didalemnya fresh from da camera, boleh gaya apa aja kata mbak-mbak penjaga tiketnya, asal jangan sikap kayang aja!. Kebetulan rombongan kita cukup gaya senyum aja sih, biar ada wibawa nya dikit dimata orang Kamboja dan kalo pake gaya al4y nanti takut nular. Sewa tuk-tuk sampe jam 4 sore, kita udah deal sama RA buat kelilingin Angkor Wat di beberapa spot candi yang sering dikelilingin turis (angkor thom & bayon, ta phrom, bantseay rei, lotus farm). Optimisme semangat 45 jiwa petualang dan jossSS banget semangatnya pokoknya deh! .


Wajah-wajah ceria, setelah move on dari Phnom Penh!
Tiket Masuk Angkor Wat (Fresh From da Camera)

            Setelah urusan tiket beres, tuk-tuk kembali melaju memasuki kawasan Angkor Wat candi pertama yang kita datangi adalah Angkor Wat (landmark dan lambang dari bendera kamboja). Sampe disana ± jam 8.00, lebih baik lagi kalo kalian berminat kesini datang saat sunrise jam 4.30 karena disini terkenal dengan golden sunrise nya, banyak bule-bule yang rela antree dan menunggu di depan Angkor wat buat liat sunrise dari balik candi ini.

Gate Angkor Wat yang GALAU’ABLE  banget!. *Jodoooh,,…manaa..,,Jodooohh ...
Kuch Kuch Ho Angkor Wat

           
Angkor Wat sebenarnya adalah bangunan kuil Hindu yang dibuat oleh raja Suryawarman II sekitar abad ke-12 M untuk memuja dewa wisnu. Candi ini dibangun kurang lebih 27 – 30 tahuuunn… *wooow… lama nyaa, kayak pembangunan MRT Di Jakarta ya? hehe* . Kompleks Angkor Wat itu luas banget ± 200 Ha, makannya untuk tiket masuknya sendiri ada beberapa pilihan buat kelilingin Angkor wat (one day pass, three day or 7 day !) pusing-pusing dah keliling Angkor Wat. Gak kebayang kan gimana cara bikinnya tuh seluas itu? Sekilas candi dan menara Angkor Wat mirip dengan candi hindu prambanan di jogja ya, begitulah ciri khas dari candi hindu, punya puncak bangunan yang menjulang keatas, beda dengan candi budha yang struktur bangunannya cenderung membulat. Saat ini Angkor Wat di fungsikan sebagai candi Budha karena setelah kematian raja Suryawarman II, agama budha teravadha mulai memasuki kerajaan Angkor dan berkembang sampai sekarang, dan penduduk kamboja kebanyakan memeluk agama budha. Tetapi dibeberapa tempat masih difungsikan sebagai pemujaan bagi dewa hindu.



Semangat 45 memasuki Angkor Wat, liat bule-bule yang dibelakang kita, abis pada hunting sunrise. Kita mah apa atuh, kesini juga kesiangan -__- 
Angkor reflection,Spot Instagram’able yang terkenal kalo kesini. Jadi cerminan Angkor wat memantul diatas danau. Sayang lagi musim kemarau jadi kurang cantik (taken by SonyXperia)

           
Setelah berkeliling di Angkor wat, disini sudah mulai merasakan dehidrasi dan kepanasan, ternyata bukan Phnom penh saja yang menjadi Negara Api ternyata di Siem Reap jugak!. Tapi, ini lebih ke Negara Pasir ‘Garaa’ di film Naruto. Perjalanan dilanjutkan ke candi Bayon, candi ini dibangun oleh raja Jayawarman VII yang sudah memeluk Budha, ciri utama candi Bayon adalah banyaknya Bentuk wajah diatas menara-menara candi / Smiling Temple yang menunjukkan ketenangan dan keteduhan. Wajah-wajah yang terdapat diatas menara candi menurut peneliti adalah symbol/ perwujudan dari Raja Jayawarman VII, Sekitar ada 216 wajah senyum yang ada dikompleks candi ini.


pose syantik di tangga... (Tangga kehidupan #ihiy)
traveler manjah, keluarkan payung syantik
Monk / Biksu, kalian bisa pakai gelang nanti di iketin sama dia, terus dibacain mantra-mantra.

           
Baru keliling candi bayon selama ± 15 menit, makiin merasa lemes dan dehidrasi parah. Selain itu gw belum sarapan juga, akhirnya gw dan zulvah memutuskan untuk mencari tempat makan disekitar candi bayon. Astagaaa….. tempat makan dan parkiran tuk-tuk nya jauh banget!!! *Keburu pingsan nih. *beda sama di Indonesia ya, dimana-mana ada alf*a or ind*omart buat ngadem* nah disini *Jangan harap!, rumput pun mengering* . sebenernya ada beberapa supir tuk-tuk lain menyediakan air free untuk penyewa nya sebagai bekal keliling Angkor wat jadi kita bisa refill pake botol kita, tapi di tuk-tuk si RA ini gak nyediaian gallon buat kita minum *pfftttt* , harga 1 botol akua itu USD 1 = Rp 13.200,- (mahalan harga air minum di Kamboja ya, dibanding pertamax di Indonesia, heheu) sayang kan kalo beli terus-terusan. setelah perjalanan mencari kitab suci, eh mencari makan akhirnya menemukan tempat makan versi kaki lima ala orang kamboja yang ada nasi dan ikan bakar.


Nemu “UNIQLO” / Toko-toko baju didepan gerbang Angkor Wat. Turis macam apa inih, baru masuk satu candi sudah tergoda oleh toko-toko baju manjah. Price USD 2-5 
Bayon Temple (taken by SonyXperia)
Bayon temple lagi

           
Masih sekitar jam 9.30 jadi disitu banyak orang kamboja pada sarapan. Udah mupeng pengin beli tuh ikan bakarnya, eh malah ditawarin Pork panggang sama pedagangnya….. “Lahhhh… muka kita gak keliatan melayu banget ya, padahal temen berhijab? Masa ditawarin pork?” entah si pedagang bercanda / gak tau, pokoke langsung kita tinggalin dan move on ke ibu-ibu penjual roti. Nama makananan yang dijual adalah LEMPANG, roti Perancis yang isinya telur dadar dan dikasih acar sayuran, kali ini kita tanya ke ibu penjualnya dan dia hanya menyediakan roti isi telur dan sayuran saja. Lempang adalah Roti Perancis / baguette yang isinya bisa di mix bermacam-macam, karena Kamboja adalah bekas jajahan Perancis jadi, masih tertinggal lah itu sisa-sisa sarapan gaya perancis pake roti.



Penampakan Lempang Roti prancis La-Ala Siem Reap

Bu-Ibu penjual lempang seharga USD 1, beli S*ari Ro*ti dapet 3 nih

           
Selama di Kamboja gw dan zulvah yang berhijab selalu ditegur sama orang/ pedagang “Philipina?” / Dijawab “NO!”, kedua baru disangka “Malay?”/ Dijawab lagi “NO!”, Tapi, paling banyak orang Kamboja anggep kita orang Philipina *Kibarin bendera Slank!*. Sedangkan kalo anak-anak cowok mereka lebih iseng kalo ditegur sama petugas tiket or pedagang Kamboja, mereka selalu bilang “Philipina?” / Dijawab “No, im Japenese!”,. orang-orang Kamboja langsung meneng dan bengong. #Bzzzttt .


Selfie sama Monk “so Polite” Loh, mau diajakin foto.

           
Candi ke-dua sudah dijelajahi, saatnya ke Candi Ke-tiga yaitu Ta Prohm (Wat Tomb) karena candi ini sempat jadi tempat syuting tante gw dulu “Angelina Jolie/ Lara Croft” di Tahun 2001. Candi ini dibangun oleh Raja Jayawarman VII, pada bagian dalam candi memang sengaja dibiarkan seperti saat pertama kali ditemukan dan sedikit mengalami pemugaran. Kalau masuk candi ini berasa dalam jungle, karena terdapat banyak pohon-pohon Sponge raksasa yang masih berdiri kokoh dan akar-akarnya terlihat seperti mencengkram diatas dinding-dinding bebatuan candi. Bahkan dibeberapa sudut candi ada pohon dan bangunan dinding candi yang ditopang dengan besi agar tidak roboh.


With the Boys “yang selalu ngaku Japanese” -___- #bzzztt

           
Well.. Ternyata bener ya yang di share selama ini di blog-blog traveling kalau jam 2 pm lu harus angkat bendera putih dan menyerah saja buat ngelilingin Angkor Wat. Kita pun demikian, wajah sudah tebel sama debu, dehidrasi, kelaperan dan yang awal masuk udah jiwa petualang, berubah jadi jiwa princess semua.
Qua-qua qua... pak qua... qua mas,... qua mba...

Pintu masuk Ta Phrom dari West Gate dan kalo keluar dari East gate
Wajah budha di cengkraman Pohon Sponge
Reruntuhan di Area Ta Phrom (asal hati kamu jangan runtuh apalagi iman kamu #ihiy)
Mystery

           
Keluar dari kompleks Angkor wat , kang tuk-tuk RA nanya “masih mau ke Lotus Farm gak?”, dijawab jamah “Big NO!”. Kita bilang minta diantarkan saja ke Muslim Village saja di Siem Reap untuk makan siang disana. Di kampong ini terdapat sekitar 200-300 warga muslim Champa, ada beberapa rumah makan dan juga terdapat masjid. Kami sempat juga masuk kedalam area masjid dan dibelakangnya ada sebuah madrasah, disana banyak anak-anak lagi pada ngaji, kita juga ketemu sama guru ngaji nya, dia bisa bahasa melayu sikit. Sedangkan restoran yang kita datengin nama nya “Muslim Family Kitchen” tentu saja dengan menu Halal. Beberapa penjaga restorannya juga bisa bahasa melayu. Don’t forget ya, bayar makanannya pake USD. Makanannya enak-enak kok ada es teh manis lagi dan kemarin kita dikasih Sup mangkok kecil free isi nya bakso dan wortel, karena sok dan saking lapernya gw langsung aja nyeruput kuah tuh sup  dan No! ini kuahnya pake daun yang getir/apeuk/ gak bisa diungkapkan lah rasa daun khas kamboja itu. heheu.....


Masjid yang berada persis depan rumah makan muslim family kitchen Siem Reap
dibelakang masjid nya ada madrasah juga

           
Sampe hotel jam 
± 3 pm, tidur sebentar dan mandi bangun-bangun jam 6 pm. Sholat dan siap-siap buat jadi anak gaul Siem Reap, duh!. Sebelumnya kita makan dulu di KFC dekat hotel, dan menuju Siem Reap Night Market / Pub Street. Pas masuk sini isinya sepanjang jalan cafĂ© dan tempat dugem semua, wkakaa *istigfar yang banyak*. Banyak cewek-cewek Kamboja yang udah ready dugem....  *zzZZZzz

KFC dengan menu kearifan local (ada acarnya). Indonesia boleh di coba nih KFC nya dikasih Urab/Karedok gitu. BTW kok sedotan KFC kayak sedotan Es kelapa ya 
jauh-jauh ke Kamboja makannya KFC lagi! (Angkat kita jadi brand ambassador KFC plissss)
PUB Street gue kira semacem jalanan yang menyediakan banyak Toilet didalamnya, realitanya adalah jalanan dugem. #ZZzzZZ

Hitss... banget pokoke lah...

           
Karena kita gak menemukan Es teh manis atau bandrek di Pub street dan sepertinya para malaikat sudah memperingatkan untuk keluar dari zona berbahaya tersebut, akhirnya kita move on dan menuju ke night market / toko-toko yang ada disekitar Siem Reap. Harus jago nawar dan tega’an aja soalnya pedagangnya kadang suka maksa dan narik-narik kita. Done,. Sebelum kembali menuju hotel dengan berjalan kaki kita sempet mampir ke Asian Market / supermarket nya Siem Reap untuk membeli perbekalan air dan makanan melanjutkan perjalanan menuju Ho Chi Minh City Vietnam ke-esokan paginya.

~ARKOUN = Terima Kasih~

OMG! Nemu Indomie di Supermarket Siem Reap #ProudOfYou


Sampe hotel bertemu lagi dengan mbak ria dan mbak rifa. Yang baru besok akan keliling Angkor wat.


Cheers semoga ceritanya berkah~
Atiggg